PRINSIP PRINSIP LATIHAN
A. Prinsip Beban
Berlebih (Overload)
Pemberian beban terhadap tubuh, akan direspon oleh tubuh itu sendiri.
Jawaban dari tubuh merupakan penyesuaian diri terhadap rangsangan yang
diterimanya.
B. Prinsip Spesifikasi
Ketika latihan berkaitan dengan unsur biomotorik
maka pelatih harus tahu betul sistim energi apa dan unsur-unsur fisik apa yg
paling dibutuhkan (dominan untuk cabang olahraga yang dilatihnya. Apakah
kapasitas aerobik, anaerobik (laktat atau alaktat), daya tahan, kekuatan,
power, kelincahan, kecepatan, stamina atau yang lain.
C. Prinsip Pemulihan Asal
(Reversibility)
Prinsip ini menggambarkan bahwa apabila tubuh kita
diberikan waktu istirahat yang tertalu lama, maka kemampuan atau kesegaran
tubuh yang sudah dimiliki melalui proses latihan sebelumnya, akan kembali ke
tingkat semula, atau sama seperti ketika tidak melakukan latihan.
D. Prinsip Aktif dan
Kesungguhan Atlet
Atlet dituntut aktif
dan memiliki inisiatif sendiri dalam melakukan berbagai latihan yang sesuai
dengan kebutuhan cabang olahraga yang digelutinya dengan sungguh – sungguh agar
latihan tersebut hasilnya maksimal.
E. Prinsip Kesadaran
Atlet
Atlet dalam berlatih
diharapkan memiliki kebutuhan dalam
melakukan latihan, bukan latihan
tersebut dianggap sebagai keharusan. Karena dengan memiliki rasa kebutuhan
atlet tidak terpaksa dalam melakukan latihan, apabila terpaksa maka hasil
latihan tidak dapat mencapai hasil yang maksimal.
F. Prinsip Individual
Salah satu penyebab ketidak berhasilan seorang
pelatih dalam mempersiapkan atlet atau timnya, dapat disebabkan oleh kurang
pahamnya prinsip indivualisasi ini. Prestasi seseorang atau tim dapat dicapai
secara optimal apabila setiap program latihan apapun yang diberikan mengacu
pada asas individualisasi ini.
Beberapa ahli olahraga maupun kedokteran
mengemukakan pendapat yang senada tentang individu sosok manusia. Mereka
mengemukakan bahwa tidak ada satu orangpun yang sama persis baik keadaan
fisiknya maupun psikisnya. Setiap orang akan memberikan respon yang tidak sama
terhadap setiap rangsangan (fisik, teknik, taktik, mental) yang diterimanya.
G. Prinsip Multilateral
Prinsip perkembangan
menyeluruh sebaiknya diterapkan pada atlit-atlit muda. Pada permulaan belajar
mereka harus dilibatkan dalam beragam kegiatan agar memiliki dasar-dasar yang
lebih kokoh untuk menunjang keterampilan spesialisasinya kelak.
H. Prinsip Spesialisasi
Setelah melakukan
prinsip Multilateral, dilanjutkan dengan pengembangan khusus sesuai dengan
cabang olahraga yang digelutinya, dan spesialisasi baru dimulai setelah
disesuaikan dengan umur yang cocok untuk cabang olahraganya.
I. Prinsip Variasi
Pemberian variasi
latihan mrupakan cara yang baik agar atlit dapat menikmati latihan dengan
senang dan gembira supaya atlit tidak bosan.
J. Prinsip Model dalam Latihan
Model atau imitasi,
atau tiruan merupakan suatu simulasi dari kenyataan yang dibuat dari elemen
atau unsure spesifik dari fenomena yang dicari atau diamati serta mendekati
keadaan sebenarnya.
K. Prinsip Penggunaan
Sistem Latihan
Prinsip ini menuntut
bahwa program latihan harus dibuat secara sistematis dan efisien. Dari mulai
program jangka panjang sampai program latihan tiap unit, dan juga harus
memperhatikan karakter individu atlet.
L. Prinsip Periodisasi
Prinsip ini
menekankan dalam proses pemberian materi latihan harus secara bertahap, tidak
bisa langsung latihan pada tahap pertandingan akan tetapi kita harus melewati
tahap persiapan sebagai modal untuk tahap selanjutnya.
M. Prinsip Presentasion
Dalam prinsip ini
proses latihan dilakukan dengan memberikan atlet untuk melihat video mengenai
gerakan – gerakan teknik yang benar. Sehingga atlet dapat merekam gerakan yang
benar tersebut di benaknya dan berusaha untuk melakukan gerakan yang
serupa.
N. Prinsip Intensitas
Latihan
Prinsip fisiologis
dan psikologis yang positif hanyalah mungkin terjadi apabila atlet dilatih
melalui suatu program latihan yang intensif, dimana pelatih secara progresif
menambahkan beban kerja, repetisi, serta kadar intensitas dari repetisi
tersebut. Intensitas latihan dapat diukur dengan menghitung denyut nadi
maksimal (DNM).
P. Prinsip Kualitas
Latihan
Berlatih secara
intensif belum cukup apabila tidak bermutu / berkualitas. Oleh karena itu suatu
latihan harus berkualitas agar mendapat hasil yang maksimal tanpa mengeluarkan
banyak tenaga dan waktu, karena latihan singkat dan berkualitas lebih baik
daripada latihan lama yang tak bermutu.
Q. Prinsip Berfikir
Positif
Prinsip penanaman
berpikir positif akan berdampak baik pada perilakunya karena akan merasa lebih
kuat, melatih atlet selalu berpikir optimis dan positif, mengubah sikap bawah
sadar yang negatif menjadi positif.
R. Prinsip Penetapan
Sasaran
Menetapkan sasaran
latihan bagi atlit sangat penting, karena atlit tidak berlatih dengan
sungguh-sungguh atau kurang motivasi jika tidak ada tujuan / sasaran yang jelas
untuk berlatih.
S. Prinsip Beban
Progresif
Peningkatan beban
latihan yang dimulai dengan beban ringan, kemudian ditingkatkan secara bertahap
sedikit demi sedikit sesuai kemampuan atlet yang bersangkutan, makin lama
bebannya semakin berat.
T. Prinsip Perbaikan Kesalahan
Dalam memperbaiki
kesalahan gerak yang dilakukan oleh atlet, pelatih harus mengetahui dimana dan
apa penyebab kesalahan gerak yang dilakukan oleh atletnya.
Hubungan Prinsip – Prinsip Latihan
dengan Psikologi Belajar
Dalam proses latihan,
pelatih mempelajari masalah atlet, baik mental, fisik, teknik, dan taknik.
Dengan demikian terjadi interaksi antara pelatih dan atlet. Interaksi tersebut
berupa proses belajar yang menuntut hal – hal pokok seperti membawa perubahan
yaitu dari yang tidak tau menjadi tau dan yang belum trampil menjadi trampil,
adanya kecakapan baru yaitu atlet yang sebelumnya hanya memiliki teknik yang
bisa dikatakan masih kurang diharapkan dapat meningkatkan dan memperkaya
tekniknya, dan hal pokok yang terakhir yaitu adanya usaha. Tanpa adanya usaha,
perubahan dan kecakapan baru tidak mungkin akan tercapai.
Demikian pula dalam
penerapan prinsip – prinsip latihan yang dilakukan oleh seorang pelatih kepada
atletnya. Dengan menggunakan hal – hal pokok dalam belajar tersebut, penerapan
prinsip – prinsip latihan diharapkan mampu membawa perubahan bagi atlet, dan
atlet juga memiliki kecapakan baru serta atlet memiliki usaha yang keras guna
mencapai perubahan dan kecakapan baru tersebut.
Syukran
Jazakumullahu Khairan@