HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PELATIHAN
1. Definisi Pelatihan
Training
sebagai proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang
dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah
beban latihan atau pekerjaannya (Harsono, 1988:101)
Rothig (1972) Pelatihan adalah semua upaya yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kemampuan dalam pertandingan olahraga.
Harre
(ed., 1982) menjelaskan dalam pengertian luas, pelatihan olahraga
adalah keseluruhan proses persiapan yang sistematik bagi atlet untuk
mencapai prestasi tinggi.
Latihan
adalah suatu proses berlatih yang berencana, menurut jadwal, menurut
pola dan sistem tertentu, metodis, dari mudah kesukar, teratur, dari
sederhana ke yang lebih komplek yang dilakukan secara berulang-ulang dan
yang kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah.
2. Tujuan Dan Ruang Lingkup Pelatihan
• Tujuan utama latihan adalah untuk mengembangkan keterampilan dan performa atlet.
• Tujuan
latihan atau training adalah untuk membantu atlet meningkatkan
keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Untuk mencapai hal itu,
ada empat aspek latihan yang harus dilatih, yaitu (a) fisik, (b) teknik, (c) taktik, dan (d) mental. (Harsono: 1988).
• Tujuan umum latihan disamping memperhatikan faktor keselamatan dan kesehatan, mencakup pengembangan dan penyempurnaan:
1. fisik secara multilateral
2. fisik secara khusus sesuai dengan cabor
3. teknik cabornya
4. taktik/strategi yang dibutuhkan
5. kualitas kesiapan bertanding
6. persiapan optimal olahraga beregu
7. keadaan kesehatan atlet
8. pengetahuan atlet
3. Landasan Sistem Pembinaan Olahraga
1. Pendidikan
Jasmani dan organisasi olahraga Nasional, yang di dalamnya mencakup
program pendidikan di sekolah, rekreasi dan klub-klub olahraga, dan
struktur organisasi dalam kepemerintahan.
2. Sistem latihan olahraga
4. Komponen-Komponen Sistem Latihan
• Komponen yang langsung mempengaruhi sistem latihan diantaranya: pelaksanaan latihan; penilaian.
• Komponen
tidak langsung atau pendukung diantaranya: administrasi, kondisi
ekonomi, dan profesionalisme, serta gaya hidup masyarakat.
5. Kondisi untuk Mencapai Standar Prestasi Tinggi
• Alokasi dan kombinasi cabang olahraga yang tepat mengenai beban latihan. Mencakup kegiatan berlatih dan bertanding.
• Harus ada rasa saling percaya antara pelatih dan atlet atau timnya.
• Pelatihan diarahkan sesuai dengan tuntutan spesifik suatu cabang olahraga.
• Kemajuan prestasi berlangsung tidak dalam garis lurus yang menanjak.
A. PRINSIP-PRINSIP LATIHAN
1. Prinsip aktif dan kesungguhan berlatih
2. Prinsip perkembangan menyeluruh
3. Prinsip spesialisasi
4. Prinsip individualisasi
5. Prinsip variasi latihan
6. Prinsip model dalam proses latihan
7. Prinsip overload atau penambahan beban latihan
1. Pengertian Latihan
Latihan
adalah suatu proses berlatih yang berencana, menurut jadwal, menurut
pola dan sistem tertentu, metodis, dari mudah kesukar, teratur, dari
sederhana ke yang lebih komplek yang dilakukan secara berulang-ulang dan
yang kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah.
2. Tujuan Latihan
Olahraga Prestasi Tujuan latihannya adalah untuk meningkatkan prestasi semaksimal mungkin.
Olahraga Rekreasi Tujuan latihannya adalah pengisian waktu luang.
Olahraga Kesehatan Tujuan latihannya adalah meningkatkan atau memelihara derajat sehat statis atau pun sehat dinamis.
Olahraga Pendidikan Tujuan latihannya adalah disesuaikan dengan tujuan kurikulum.
3. Prinsip-Prinsip Latihan
1. Lama latihan
2. Volume latihan
3. Intensitas latihan
4. Kualitas Latihan
5. Beban Lebih (Overload)
6. Perkembangan Menyeluruh (Multilateral)
7. Spesialisasi
8. Individualisasi
4. Lama Latihan
Lama
latihan adalah jumlah waktu yang dipakai untuk latihan. Misalnya kita
latihan dari jam 14.00 sampai jam 17.00, berarti lama latihan adalah 3
jam.
Yang
harus diperhatikan: “. . . as soo as bad features creep into the
performance, that particular practice must stop.” (Thomas: 1970).
5. Volume Latihan
Volume
latihan adalah jumlah waktu yang dipakai aktif selama latihan. Misalnya
kita latihan dari jam 14.00 sampai jam 17.00, jumlah istirahat selama
latihan adalah satu jam.
Rumusnya adalah
VL = WA – WI jadi VL = 180’ – 60’
VL = 120’
6. Intensitas Latihan
Berat atau ringannya beban latihan yang diberiakan oleh pelatih.
Cara menghitung intensitas latihan menurut teori Katch dan Mc Ardle (1983):
DNM = 220 – Umur (dalam tahun)
Takaran intensitas latihan untuk olahraga prestasi adalah 80% - 95%
7. Kualitas Latihan
Latihan
yang berkualitas adalah latihan yang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan atlet, dan apabila koreksi-koreksi yang konstruktif sering
diberikan, apabila pengawasan dilakukan sampai ke detail-detail gerakan,
dan apabila prinsip overload diberikan.
Don’t practice makes perfect, but only perfect practic makes perfect.
8. Beban Lebih (Overload)
Latihan yang diberikan haruslah lebih berat dari kemampuan yang dimiliki oleh atlet tersebut.
Harsono
(1988) mengatakan: “berapa lama pun kita berlatih, betapa sering pun
kita berlatih, atau sampai bagaimana capik pun kita mengulang-ngulang
latihan tersebut, kalau tidak menerapkan prinsip beban lebih maka
peningkatan prestasi tidak akan dapat dicapai.”
9. Perkembangan Menyeluruh (Multilateral)
Meskipun
seseorang pada akhirnya mempunyai satu spesialisasi keterampilan,
sebaiknya pada permulaan berlatih dia dilibatkan dalam berbagai aspek
kegiatan hal ini dilakukan agar kelak pada masa spesialisasi mempunyai
dasar-dasar yang kokoh.
The multilateral principle should be employed mostly when training children and junior (Bompa, 1994).
10. Spesialisasi
Spesialisasi berarti mencurahkan segala kemampuan, baik fisik maupun psikis pada satu cabang tertentu.
Ozolin
dalam (Bompa,1988) mengungkapkan: “agar aktivitas-aktivitas motorik
yang khusus mempunyai pengaruh yang baik terhadap latihan, maka latihan
harus didasarkan kepada dua hal: a) melakukan latihan-latihan yang khas
bagi cabang olahraga spesialisasi tersebut; b) melakukan latihan-latihan
untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan biomotorik yang dibutuhkan oleh
cabang olahraga tersebut.”
11. Individualisasi
Tidak ada dua orang yang rupanya persis sama, dan tidak ada pula dua orang yang secara fisiologis dan psikologis persis sama.
Kemampuan usaha alet ditentukan oleh:
1. Usia biologis dan kronologis atlet
2. Pengalaman dalam melakukan olahraga
3. Kemampuan kerja dan prestasi individu
4. Status kesehatan
5. Kegiatan diluar latihan
0 Response to "HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PELATIHAN"
Posting Komentar